About me

My photo
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Proud to be a Woman

Thursday 30 July 2009

Teori Kecantikan Part II


Trend Fashion silih berganti setiap saat. Gaya berbusana ditawarkan dalam berbagai variasi. Kosmetik tersedia untuk penghias diri, aksesori untuk memberi identitas diri. Semuanya tersedia bagi kaum perempua untuk mendapat predikat "cantik".

Perawatan tubuh dari mulai Spa, Sauna, Lulur, hingga body treatment yang cukup nyeleneh tersedia bagi perempuan yang ingin kata "cantik" terpatri dalma diri.

Cantik yang seperti apa??

Tentunya cantik yang ditawarkan berbagai produk kecantikan tersebut. Bedak Two Way Cake mengandung SPF 15 untuk kulit tampil mulus dan mempesona. Krim anti Aging dengan retinol untuk mengencangkan kulit. Moisturizer dengan vitamin E dan ekstrak susu untuk kulit tubu putih mulus dan lembut. Sampo plus conditioner yang membuat rambut indah berkilau dan halus. Slimming gel untuk menghilangkan selulit pada perut. Krim anti kerut pada mata den berbagai produk kecantikan lain beredar di pasaran untuk memuaskan hasrat kecantikan kaum perempuan.

Wah…wah… predikat cantik layaknya sebuah komoditi yang diperjualbelikan dengan prospek usaha yang cukup menjanjikan. Perempuan sebagai konsumen dibuat terlena dan secara tidak sadar dikonstruk sedemikian rupa oleh produk-produk tersebut. Bahwa konsep cantik harus menuruti apa yang dimau produsen dalam produk kecantikan.

Pertanyaan lagi, berapa jenis produk kecantikan yang dibutuhkan untuk memenuhi hasrat kecantikan perempuan?

Jawabannya,, ratusan (iklan gery wafer.red)… hahaha

Dari ujung rambut hingga ujung kaki tersedia perawatan bagi tubuh perempuan. Tak heran jika perempuan menghabiskan budget yang fantastis untuk membeli produk kosmetik. Semuanya untuk menuruti konstruk "cantik" yang ditawarkan produk kosmetik tersebut. Wah..kalo terus kayak gini perempuan akan terus terjebak dalam perbudakan kosmetik kecantikan neh…hehehe

Mari renungkan Ladies….!!

Bercermin di depan kaca dan katakanlah "aku cantik. Cantik atau menjadi cantik tak harus mengikuti label yang dikonstrukkan oleh produk kecantikan. Perempuan cantik adalah kodrat. Keberadaan produk kecantikan tak lebih hanya sekedar pelengkap kecantikan perempuan itu sendiri, bukan sesuatu yang mutlak dan membuat perempuan menjadi cantik. Dan ketika permpuan tidak merasa cantik itu ada dalam dirinya, dia akan terjebak dalam "teori kecantikan' yang ditawarkan dan digembar-gemborkan produk kecantikan itu sendiri. Terlena dalam "dunia kecantikan" produk kosmetik jangan sampai melupakan esensi kecantikan. Bahwa permpuan itu memang secara kodrati cantik dan kecantikan bukan semata-mata dari fisik. Namun karakter yang baik pun membawa aura kecantikan semakin nampak dalam diri perempuan.

Oke Ladies… just says "Aku cantik karena aku perempuan"

Not "Aku cantik Karena produk kecantikan"

Go girl…!

Tulungagung, 29 Juli 2009

Rabu malam pukul 19:16

Ditemani siaran berita Tv one.

Monday 27 July 2009

Pengalaman membentuk karakter

"Aku bukan siapa-siapa namun ngin jadi siapa-siapa...". semoga kalimat itu tetap tepatri menjadi penyemangat dalam hidup setiap manusia. karena atak akan berguna jika hidup tanpa tujuan atau mencari tujuan itu sendiri.
Setiap pengalaman membentuk karakter setiap insan, sehingga ketika karakter itu berbeda tak harus dihujat. Semua kebenaran yang telah disepakati mengenai suatu hal tak juga mampu menggeser karakter yang dianggap salah atau bermasalah. "Subjektifitas komunal yang disepakati menjadi objektifitas terkadang menyingkirkan subjektifitas minor yang justru membentuk karakter seseorang". Sehingga dalam tataran psikologis, orang-orang dengan subjektifitas minor divonis terkena "personality disorder". Hal ini tak kemudian mempermsalahkan karakter tersebut, namun menerimanya sebagai bagian dari perbedaan. karena tak ada yang salah dengan perbedaan.
Bodoh sekali kalau ada seseorang yang berusaha mengubah karakter orang lain, karakter dibawa mati dan menjadi ciri khas kenapa sesorang itu disebut manusia. Pembunuhan karakter melalui penghujatan terhadap diri seseorang adalah "kejahatan psikologis".

Tuesday 14 July 2009

Teori Kecantikan

Kenapa Perempuan terjebak pada teori kecantikan.
ha! karena perempuan dikonstruk menjadi cantik, bahwa perempuan yang cantik harus KUTILANG (kurus Tinggi Langsing), berkulit putih, Rambut Indah panjang terurai dan lurus...
makanya gag heran Bedak atao Facial pemutih laris manis di pasaran, bahkan operasi plasitik pun tak enggan dilakukan...
makanya tak heran shampo pelurus rambut atau alat rebounding rambut ramai-ramai dibeli tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan.. obat pelangsing pun jadi incaran...

Kasihan buat perempuan yang terlahir dengan kondisi fisik berkulit hitam dan rambut keriting,, upaya untuk menjadi cantik diusahakan sebegitu rupa, sehingga terkadang membuat perempuan lupa diri..

huuffhhhh.... mungkin ini tak akan terjadi jika perempuan tak hanya sekedar dinilai dari fisik, kapasitas serta kapabilitas perempuan pun patut dipertimbangkan yang selama ini dikesampingkan oleh sejarah dan dominasi laki-laki...

Tapi yha emang.. perempuan itu suka tampil cantik, perempuan suka dandan...
tapi jangan lupa hakikat penciptaan perempuan tak sekedar penghis dunia, perempuan pun mampu berperan mengubah dunia.....
Hidup Perempuan!!